Leverage finansial adalah penggunaan modal pinjaman untuk melakukan investasi. Hasilnya, leverage finansial berpotensi meningkatkan pengembalian atau keuntungan dari proyek. Pada saat yang sama, menggunakan leverage finansial juga meningkatkan risiko yang harus ditanggung pengguna jika investasi tidak berhasil.
Dalam artikel ini Anda akan mempelajari apa itu trading dengan leverage, cara kerjanya, jenis trading dengan leverage apa saja, bagaimana menerapkan leverage dalam trading, apa kelebihan dan kekurangan yang dimiliki leverage dan cara mengurangi potensi risiko.
Leverage adalah strategi trading yang sangat luas yang melibatkan trader meminjam uang dari broker untuk membuka posisi lebih besar dari yang mereka mampu dengan dana mereka sendiri. Trading dengan leverage sangat populer di forex karena Anda bisa mendapatkan leverage yang jauh lebih tinggi untuk trading forex dibandingkan aset lainnya.
Untuk memahami cara kerja trading dengan leverage, Anda perlu memahami apa sebenarnya yang dimaksud dengan leverage. Leverage adalah rasio antara jumlah uang yang Anda depositkan ke akun trading Anda dan jumlah uang yang dapat Anda gunakan untuk trading. Apa yang Anda depositkan hanyalah sebagian kecil dari dana yang dapat Anda gunakan untuk trading. Sisanya disediakan oleh broker Anda. Rasio ini biasanya dinyatakan sebagai X:1, di mana X adalah berapa banyak uang yang dapat Anda akses setelah mendepositkan dana pribadi Anda. Sebagai contoh, ketika Anda menggunakan leverage 100:1 dan mendeposit $100, Anda dapat memperdagangkan aset senilai $10.000.
Trading dengan margin adalah salah satu contoh paling umum dari trading dengan leverage. Margin adalah jumlah uang yang Anda perlukan untuk membuka trade. Trading dengan margin memungkinkan Anda untuk trading lebih banyak aset dengan kemampuan dana yang Anda miliki sendiri.
Perhatikan bahwa dalam forex, margin trading atau trading dengan margin mengharuskan Anda melakukan pembayaran awal ke broker untuk mendapatkan leverage untuk membeli aset. Untuk trading dengan margin, Anda perlu membuka rekening margin di tempat Anda mendeposit uang, dan uang ini digunakan sebagai jaminan. Trading dengan margin meningkatkan potensi keuntungan dan potensi kerugian Anda, dan juga memberi broker Anda hak untuk menutup posisi Anda tanpa persetujuan Anda jika Anda tidak memiliki cukup uang di rekening margin Anda.
Leverage juga dapat diterapkan pada trading derivatif. Derivatif adalah instrumen keuangan yang nilainya berasal dari aset dasar. Derivatif memungkinkan trader untuk memperoleh hak untuk membeli atau menjual aset pada harga tertentu, dan dengan demikian memiliki fleksibilitas yang lebih besar dalam trading.
Dana yang diperdagangkan di bursa dengan leverage atau yang disebut leveraged exchange-traded funds (ETF), adalah instrumen trading yang sangat meningkatkan keuntungan dari investasi melalui penggunaan kombinasi instrumen derivatif dan utang. Tetapi trader harus berhati-hati saat memperdagangkan EFT dengan leverage karena bisa sangat berisiko. ETF melacak beberapa saham di satu sektor dan membantu mendiversifikasi portofolio pemegangnya. Harga ETF tradisional bergerak bersama dengan harga saham yang mereka lacak pada basis satu-ke-satu. Namun, leverage ETF bertujuan untuk rasio 2:1 atau 3:1 untuk demikian dapat menghasilkan lebih banyak keuntungan.
Anda dapat menggunakan leverage untuk trading di pasar yang berbeda, tetapi jumlah leverage yang dapat Anda gunakan sangat bervariasi dan bergantung pada jenis aset yang Anda rencanakan untuk diperdagangkan.
Pasar forex adalah pasar keuangan terbesar di dunia. Trader forex dapat menggunakan leverage yang relatif tinggi, hingga 1000:1 untuk trader profesional. Ini membuat trading forex menjadi lebih menguntungkan, tetapi juga lebih berisiko.
Indeks mencerminkan kinerja umum sekelompok aset yang terkait dengan industri atau sektor tertentu. Leverage untuk pasar ini cukup rendah, rasio tertinggi yang dimungkinkan adalah 200:1.
Trading saham adalah area lain di mana para trader dapat menggunakan leverage. Dibandingkan dengan pasar lain, pasar saham menawarkan rasio leverage yang cukup rendah. Di FBS, rasio leverage maksimum yang bisa Anda dapatkan untuk trading saham adalah 100:1.
Mata uang kripto adalah aset yang sangat fluktuatif, jadi rasio leverage untuk mereka sangat rendah, mulai dari 5:1. Ini adalah tindakan peringatan karena menggunakan leverage tinggi untuk trading kripto dapat mengakibatkan kerugian besar.
Menggunakan leverage yang terlalu besar dalam trading forex dapat membawa keuntungan besar, tetapi juga kerugian besar. Semakin besar leverage yang Anda gunakan, semakin besar risiko yang mungkin harus Anda tanggung.
Jika tingkat margin Anda menipis dan turun di bawah jumlah yang ditentukan, broker Anda dapat memulai margin call. Ini berarti Anda harus mendeposit lebih banyak uang ke akun Anda untuk mencegah broker menutup posisi Anda untuk meraih uangnya kembali.
Opsi mengharuskan penjualnya untuk membeli atau menjual aset pada harga yang ditentukan dalam opsi tersebut. Jadi, jika pembeli mengeksekusinya, penjual sudah mengambil kerugian, yang besarnya tergantung pada seberapa banyak harga aset naik atau turun. Tidak ada batasan seberapa besar harga dapat berubah, yang berarti juga tidak ada batasan berapa banyak keuntungan yang bisa Anda kehilangan.
ETF dengan leverage umumnya digunakan untuk trader intraday karena mereka mungkin mengalami perselisihan (gap) pada pembukaan hari berikutnya. Menggunakannya untuk apa pun selain trading jangka pendek berarti bahwa keuntungan yang Anda terima bisa sangat jauh dari tujuan awal Anda.
Untuk menghitung rasio leverage, Anda perlu membagi jumlah aset dengan jumlah margin (ekuitas). Sebagai contoh, jika Anda ingin membeli forex senilai $500 dan Anda memiliki $100 di akun margin, Anda memerlukan rasio leverage 5:1.
Trading forex memberi Anda lebih banyak leverage (100:1 atau lebih untuk trader profesional). Meskipun ini mungkin tampak berisiko, pasangan forex tidak terlalu banyak mengubah harga, terutama dalam satu hari, sehingga risikonya juga jauh lebih kecil dibandingkan di pasar trading lainnya.
Pasar forex umumnya dianggap sebagai salah satu pasar yang paling likuid, yang berarti mereka tidak terlalu bergejolak. Namun, nilai tukar mata uang bergantung pada banyak faktor yang terus berubah, seperti ekonomi global dan dalam negeri, geopolitik, dagang (commerce), dll. Jadi, para trader harus menyadari bahwa peristiwa ini dapat menyebabkan volatilitas yang signifikan dalam pasangan mata uang.
Leverage mungkin tampak sebagai cara mudah untuk menghasilkan banyak uang dengan cepat, tetapi hal tersebut juga salah satu alasan utama para trader kehilangan begitu banyak uang. Jika Anda memutuskan untuk menggunakan leverage, jangan mulai dengan rasio 100:1, terutama jika Anda seorang pemula dan masih mempelajari dasar-dasarnya. Lebih baik menggunakan leverage yang lebih kecil (10:1) dan terus membangun modal Anda dan mendapatkan pengalaman untuk menghindari risiko kehilangan semua uang Anda dalam satu hari.
Ada banyak keuntungan trading dengan leverage yang menarik para trader:
Akan tetapi, ada kerugian tertentu yang harus dipikirkan trader sebelum memutuskan untuk menggunakan leverage:
Katakanlah Anda memutuskan untuk membeli saham senilai $10.000 dan menggunakan uang Anda sendiri untuk melakukannya. Ini adalah leverage 1:1 (pada dasarnya, ini adalah posisi tanpa leverage), karena Anda tidak meminjam apa pun dari broker. Jika anda menghasilkan $100, keuntungan Anda berarti 1% ($100/$10.000 x 100). Pada saat yang sama, jika Anda kehilangan $100, kerugian Anda juga hanya sebesar -1%.
Bayangkan Anda tidak memiliki $10.000, tetapi ingin trading jumlah tersebut. Disinilah leverage berperan. Dalam hal ini, broker Anda akan membutuhkan katakanlah, margin 1% sama dengan $100 di akun Anda. Ini adalah margin yang Anda gunakan. Leveragenya adalah 100:1 karena Anda mengendalikan $10.000 hanya dengan $100. Sisanya sebesar 99% disediakan oleh broker. Margin diperlukan untuk keamanan broker jika pasar bertentangan dengan posisi Anda. Dalam hal profit $100, maka keuntungan Anda adalah 100% ($100/$100 x 100). Namun, jika Anda kehilangan $100, kerugiannya akan menjadi -100%. Seperti yang Anda lihat, trading saham dengan leverage dapat menghasilkan keuntungan yang lebih besar atau kerugian yang lebih besar jika dibandingkan dengan posisi tanpa leverage.
Tingkat leverage tidak hanya bergantung pada pasar tempat Anda trading, tetapi juga gaya trading Anda. Umumnya, tingkat leverage untuk trader ritel lebih rendah dibandingkan trader profesional, tetapi juga membatasi jumlah kerugian yang mereka tanggung risikonya. Selain itu, ada lebih banyak kriteria yang harus dipenuhi oleh trader profesional agar memenuhi syarat untuk leverage.
Karena dengan leverage tinggi membawa risiko besar, sangat penting untuk memiliki strategi manajemen risiko yang baik sebelum menerapkan leverage ke dalam trading. Selain menghindari penggunaan terlalu banyak modal leverage dalam trading, para trader juga dapat memanfaatkan perintah Stop Loss untuk mengatur posisi mereka. Perintah Stop Loss membuat posisi Anda ditutup secara otomatis setelah ambang batas tertentu dilewati, sehingga meminimalkan jumlah kerugian yang dapat Anda tanggung. Akan lebih baik untuk menggunakan leverage dalam trading jangka pendek.
Leverage memungkinkan trader untuk membuka posisi yang lebih besar dibandingkan dengan yang dapat mereka lakukan dengan uang sendiri. Jumlah leverage yang bisa didapat trader bergantung pada volatilitas aset dan apakah mereka trader profesional.
Selain meningkatkan potensi keuntungan, leverage juga meningkatkan potensi risiko. Ada banyak cara untuk mengurangi risiko dan mengelola potensi kerugian, tetapi hal utama yang harus diingat trader adalah jangan pernah menggunakan leverage tanpa berpikir secara mendalam terlebih dahulu.
Trading dengan leverage lebih berisiko dibandingkan trading tanpa leverage karena trader tidak hanya dapat kehilangan uang mereka sendiri, tetapi juga uang yang tidak mereka miliki. Dalam beberapa kasus, trader bahkan dapat kehilangan aset yang mereka beli dengan leverage.
Iya. Anda pada dasarnya meminjam uang dari broker, jadi Anda secara alami harus mengembalikannya. Beberapa broker juga membebankan bunga ketika trading dengan margin. Maka dari itu, trading dengan leverage juga meningkatkan pengeluaran Anda.
Ketika trader menggunakan leverage, mereka meminjam uang dari broker untuk dibelanjakan untuk membeli aset. Hal ini memungkinkan trader untuk membuka lebih banyak posisi dan membeli aset yang lebih mahal dibandingkan yang mereka mampu beli dengan uang mereka sendiri.